Monday 6 April 2015

Inspiring Women

Tahukah kamu, bahwa Islam telah melahirkan banyak sosok inspiratif yang pesonanya tetap terpancar meski jasadnya telah berkalang tanah? Mereka menorehkan banyak prestasi kebaikan untuk kemaslahatan dunia maupun akhirat.

Bukan hanya kaum pria seperti Khalid bin Walid yang dijuluki “Sang Pedang Allah yang Tak Terkalahkan”, Ali bin Abu Thalib sebagai “Pintu Ilmu yang Jago Berperang”, atau Salman Al Farisi “Sang Pencari Kebenaran Sejati”, para wanita pada zaman Rosulullah SAW pun tak gentar dalam mengukir sejarah keislaman demi membela agama Allah. Siapa sajakah mereka? Penasaran? Sabar....

Pada prinspnya, hak antara pria dan wanita adalah sama di mana keduanya diciptakan dengan tidak memiliki keunggulan satu terhadap yang lain. Namun, Islam memberikan porsi perhatian yang besar dan kedudukan yang terhormat kepada wanita baik dari segi asal penciptaannya hingga dari segi hak/peran sertanya dalam berbagai bidang, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut:

Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.” (Q.S. An-Nisaa [4]:32)

Ayat ini menjadi simbol bahwa diizinkannya bagi wanita untuk mendapatkan hak-haknya di hadapan manusia lain. Apa saja hak-hak tersebut? Hak kemanusiaan, hak ekonomi, hak sosial, dan hak konstitusi (terlalu panjang kalau dijabarkan satu-satu). Mungkin sekilas aja yah, contoh dari hak kemanusiaan adalah wanita berhak untuk hidup, mendapat kemuliaan, mendapat kesetaraan dengan pria, dan mengemukakan pendapat. Hak sosial, contohnya hak mendapatkan perlakuan baik, memilih suami, mendapatkan nafkah, mahar, dan warisan, meminta cerai (waduh!! Eits, tapi belum jatuh talak kok kalau bukan suami yang bilang kata ‘cerai’), mendapatkan pendidikan dan pekerjaan.

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah awliya’ bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh untuk mengerjakan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rosul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.” (O.S. At-Taubah [9]:71)

Awliya’? Apa itu? Ya, awliya’ memiliki makna kerja sama dalam bantuan dan penguasaan. Intinya, wanita diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk melakukan kebaikan, termasuk dalam memberikan pendapat, nasihat, atau kritik kepada penguasa (ya bisa dikatakan kepada pemerintah, semacem demo-demo gitu kali ya). Jadi, bukan hanya kaum pria, para wanita pun bisa turut andil dalam mengontrol perkembangan zaman.

Oh iya, tadi kita mau bahas wanita-wanita tangguh, berani, mandiri zaman Rosulullah SAW kan? Yaudah, langsung cuss aja yuk!

1.         Nusaibah binti Ka’ab Ansyariyah
Adalah wanita asal Yastrib yang sangat memuliakan Rosulullah SAW. Saat perang Uhud, Rosulullah SAW melihat seorang wanita yang sedang mengayun-ayunkan pedangnya seraya berkata, “Tidaklah aku melihat ke kanan dan ke kiri pada pertempuran Uhud, kecuali aku melihat Nusaibah binti Ka’ab berperang membelaku.” Saat peperangan, Nusaibah yang tengah membawa tempat air melihat beberapa pasukan muslim yang kocar-kacir kala musuh mulai bergerak maju, sedangkan Rosulullah SAW berdiri tanpa perisai, kemudian Beliau berkata kepada salah satu dari mereka, “Berikan perisaimu kepada yang berperang.” Nusaibah pun lalu memungut perisai yang dilempar oleh lelaki tersebut dan siap melindungi Rosulullah SAW. Namun di tengah peperangan, Nusaibah mendapatkan 12 luka akibat pukulan Ibnu Qumaiah (musuh). Kemudian, Rosulullah SAW menyuruh anak Nusaibah untuk membersihkan luka ibunya, “Ibumu, ibumu...balutlah lukanya. Ya Allah jadikanlah mereka sahabatku di surga!” Masya Allah.... Karena kecintaan dan kesetiaannya kepada Rosulullah inilah, Nusaibah dijuluki sebagai Ummu Umarah, pahlawan wanita Islam yang mempertaruhkan jiwa raganya demi Islam.

2.         Rufaidah binti Sa’ad
Adalah perawat profesional muslim pertama sepanjang sejarah Islam. Dia belajar ilmu keperawatan saat membantu ayahnya yang berprofesi sebagai dokter. Bukan hanya terkenal sebagai perawat, dia juga merupakan seorang pemimpin dan organisator yang pandai memotivasi orang lain. Terbukti saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Khaibar, Rufaidah menjadi sukarelawan dan melatih sekelompok wanita untuk ikut menjadi perawat. Dia meminta izin kepada Rosulullah SAW untuk ikut di garis belakang pertempuran supaya dapat merawat mereka yang terluka dan mendirikan tenda di luar masjid Nabawi sehingga sampai saat ini berkembanglah rumah sakit lapangan yang terkenal saat perang.

Wah, ternyata bukan hanya wanita-wanita tebem (read: tangguh, berani, mandiri) yang ada di zaman Rosul, di era modern pun banyak wanita muslim yang berani mengiprahkan kariernya di bidang-bidang yang anti-mainstream. Siapa sajakah mereka?

1.         Dahlia Mogahed
Satu-satunya wanita muslim berjilbab yang diangkat bekerja di Gedung Putih AS, menjadi kepercayaan sekaligus penasihat Presiden Barack Obama dalam bidang Faith-Based and Neighborhood Partnership.

2.         Prof. Samira Ibrahim Islam
Seorang ahli farmakologi sekaligus wanita muslim Arab pertama yang memegang peranan penting dalam organisasi kesehatan dunia (WHO).

3.         Anousheh Ansari
Seorang insinyur keturunan Iran, menjadi wanita muslim pertama yang pergi ke ruang angkasa pada tahun 2006 dengan penerbangan Soyuz TMA-9 dan berhasil mendarat di bumi setelah 8 hari perjalanan.

Sebenarnya itu hanyalah segelintir nama dari ratusan wanita hebat yang telah mampu menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang tertentu kepada dunia. Merasa minder? (What? Bahasa apa tuh minder? Wanita muslimah harus pede dongs!). Jangan, jangan kau ................ minder (eaa jadi nyanyi kan). Intinya sih, sebagai wanita muslim—yang hidup di era serba modern di mana setiap tahun selalu muncul isu-isu terbaru—sudah sepatutnya kita selalu meng-upgrade diri. Dengan cara apa? Seperti yang tercantum dalam Q.S. An-Nisaa ayat 32, bahwa Allah akan memberikan karunianya kepada mereka yang mau berusaha. Segala hak (tercantum di atas) yang Allah berikan, tentu harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Dari sinilah, diharapkan Islam mampu mencetak lebih banyak muslimah yang produktif di bidangnya masing-masing.

Tak heran, jika pada zaman Rosulullah SAW telah muncul sejumlah wanita yang luar biasa karena mereka tak menjadikan aturan Islam sebagai penghalang untuk bisa memiliki prestasi setara atau bahkan lebih dari kaum pria. Namun ingat, bukan berarti mereka menyimpang dari aturan, melainkan tetap pada syariat dan kodratnya sebagai wanita.

Bagaimana, semakin terpacukah untuk menjadi The Next Inspiring Woman? Cari tahulah jejak mereka yang menginspirasimu, dengarkan kata hatimu, lakukan sesuai dengan kemampuan dan caramu sendiri. Dengan begitu, orang lain pun akan melihat sisi keunikan dan keindahan dari apa yang kamu hasilkan.
www.greatthoughtstreasury.com



No comments:

Post a Comment