Saturday 6 April 2019

Rapuh Untuk Menjadi yang Terkuat



Saya mungkin bukan satu-satunya orang di dunia ini yang sering mengalami patah hati.
Dulu, saya pernah belajar cara menyayangi seseorang dan bagaimana rasanya dicintai.
Lalu, tak lagi kembali berbagi suka-duka dan cerita.
Berharap mendapatkan imbalan rasa yang sama kepada dia yang disuka.
Hanya itu, tidak lebih. Karena rasa suka itu berawal dari kekaguman. Biasanya seperti itu bukan?
Karena jika lebih dari itu saya pun tidak punya keberanian. Berani untuk mengungkapkan apalagi tindakan. Namanya juga perempuan.
Perasaan-perasaan itu selanjutnya hanya akan fana terkubur di dalam hati.
Saya pikir kemungkinan kecil untuk menjadi cinta sejati.

Karena (sekali lagi) saya hanyalah saya yang sering patah hati, kadang berharap lebih.

Dan sekarang saya paham, bukan ini yang Tuhan mau.
Bukan ini yang saya butuh.
Saya pikir banyak hal lain yang bisa saya lakukan.
Selain mencari-cari cinta manusia.
Kabar baiknya, saya akan tetap mencari. Mencari cara mendapatkan cita yang tertunda.
Mencarinya hingga ke angkasa.
Karena jika jatuh pun masih ditemani bintang-bintang.
Biarlah cinta itu mengikuti.
Seperti teori evolusi.
Hanya mereka yang bertahan dan pantas mendampingi.